Penyebab ruam popok memang sangat beragam, namun umumnya karena pemakaian popok yang terlalu ketat dan lama. Guna mencegah bayi mengalami keadaan ini, Bunda bisa memanfaatkan Cream Cegah Ruam Popok Bayi.
Melansir dari SehatQ.com, masalah kulit bayi yang satu ini memang umum terjadi. Ada beberapa hal yang menandai ruam popok pada bayi seperti kulit kering, kemerahan, dan luka lecet pada pantat maupun bagian sekitar alat kelamin.
Walaupun bukan tergolong keadaaan yang membahayakan, ruam popok dapat membuat bayi merasa kurang nyaman sehingga rewel. Lalu, apa saja penyebab ruam popok pada bayi? Sobat Tuturasa bisa menemukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Popok yang Lembap
Popok bisa menjadi lembap karena jarang Bunda ganti. Dalam keadaan ini, popok bisa meningkatkan risiko bayi mengalami ruam popok.
Tumpukan tinja yang telah tercampur dengan urin di popok bayi bisa menimbulkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi pada kulit.
Popok Terlalu Ketat
Tidak hanya mempertimbangkan bahan popok, Bunda juga perlu memperhatikan ukuran yang akan dibeli.
Apabila buah hati menggunakan popok yang terlalu ketat, maka popok dan kulit akan sering bergesekkan sehingga timbul ruam, iritasi, sampai lecet pada area kulitnya.
Makanan Baru
Ketika bayi sudah memasuki usia 6 bulan, umumnya bayi sudah mengenal MPASI sebagai makanan padat. Beberapa jenis makanan dalam MPASI seperti buah yang asam mempunyai pengaruh terhadap konsistensi tinja sehingga tinja bayi lebih mudah mengiritasi kulit area pantat.
Apabila bayi masih mengonsumsi ASI atau susu formula saja, namun bayi sudah mengalami ruam popok. Maka, kemungkinan lain yang dapat memicu munculnya ruam ini adalah makanan yang Bunda konsumsi.
Infeksi Bakteri dan Jamur
Pada bagian pantat, alat kelamin, dan paha yang sering bersentuhan langsung dengan popok, biasanya mempunyai keadaan yang hangat dan lembap.
Oleh sebab itu, kulit pada bagian tersebut mudah mengalami infeksi bakteri maupun jamur.
Iritasi Produk Kebersihan Bayi
Biasanya, Bunda memakai beberapa produk perawatan kulit bayi seperti bedak, sabun, tisu basah, atau minyak untuk bagian yang tertutup popok.
Produk tersebut juga mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan iritasi dan memicu ruam pada kulit.
Kulit Sensitif
Bayi yang memiliki masalah kulit seperti dermatitis atopik atau eksim akan mempunyai kulit yang jauh lebih sensitif. Maka dari itu, bayi dengan keadaan sepert ini akan lebih berisiko mengalami ruam popok.
Obat Antibiotik
Mengonsumsi obat antibiotik yang tidak sesuai anjuran dokter dapat membunuh bakteri baik yang ada pada kulit bayi. Bakteri baik tersebut mempunyai fungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Apabila bakteri baik banyak yang mati, maka bayi menjadi lebih rentan mengalami ruam popok karena infeksi jamur. Biasanya, ruam popok membutuhkan waktu beberapa hari untuk bisa sembuh.
Jika Bunda telah melakukan beberapa penanganan, namun ruam tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu 2-3 hari atau justru semakin parah, Bunda harus segera membawa buah hatinya ke dokter kulit.
Dokter akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasi ruam pada bayi sesuai dengan penyebabnya seperti salep antijamur, antibiotik, atau krim kortikosteroid.
Demikianlah beberapa penyebab munculnya ruam popok pada bayi. Jika Bunda ingin mencari informasi kesehatan seputar perawatan bayi termasuk penanganan ruam popok, Bunda dapat membacanya di SehatQ.com.
Media Kesehatan ini menyediakan banyak informasi kesehatan terpercaya untuk para Bunda dan keluarga Indonesia. SehatQ.com memberikan informasi terkait gejala, cara mencegah, hingga cara mengatasi suatu masalah kesehatan secara lengkap dan tepat. Semoga membantu!