Sobat, pernahkah terpikir betapa banyaknya sampah organik yang kita hasilkan setiap hari dari rumah? Mulai dari sisa sayuran, kulit buah, hingga ampas makanan, semua sering kali berakhir di tempat sampah tanpa dimanfaatkan kembali. Melansir dari https://dlhjawabarat.id/, ada cara alami dan bermanfaat untuk mengolah sampah organik tersebut, yaitu dengan membuat eco-enzyme.
Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi sampah organik (seperti kulit buah dan sayuran), gula merah atau gula aren, serta air. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Hasil akhirnya berupa cairan berwarna cokelat dengan aroma asam segar yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari, termasuk untuk lingkungan.
Mengapa Eco-Enzyme Penting?
Sobat, perlu kita pahami bahwa masalah sampah organik tidak bisa dianggap sepele. Di Indonesia, sampah organik mendominasi lebih dari 50% dari total timbunan sampah. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah organik bisa menimbulkan bau, gas metana, hingga mencemari lingkungan.
Dengan eco-enzyme, sampah yang tadinya tidak berguna bisa diubah menjadi produk multifungsi. Selain mengurangi beban sampah, Sobat juga turut berkontribusi menjaga lingkungan.
Cara Membuat Eco-Enzyme
Membuat eco-enzyme sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah. Berikut langkah-langkah yang bisa Sobat coba:
- Siapkan bahan-bahan berupa sampah organik segar (kulit buah, sayur), gula merah/gula aren, dan air bersih.
- Gunakan perbandingan 3:1:10, yaitu 3 bagian sampah organik, 1 bagian gula, dan 10 bagian air.
- Masukkan bahan ke wadah tertutup (jerigen atau botol plastik besar). Pastikan wadah tidak terlalu penuh agar ada ruang udara untuk proses fermentasi.
- Simpan di tempat sejuk selama tiga bulan. Setiap beberapa minggu, buka sedikit tutup wadah untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi.
- Setelah tiga bulan, cairan eco-enzyme siap digunakan.
Manfaat Eco-Enzyme
Sobat akan terkejut melihat betapa banyak kegunaan eco-enzyme dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah:
- Pembersih alami rumah tangga: bisa digunakan untuk mengepel lantai, membersihkan dapur, bahkan mencuci piring.
- Pengusir bau: efektif mengurangi bau tidak sedap pada tempat sampah, kamar mandi, atau saluran air.
- Pupuk cair organik: dapat menyuburkan tanaman karena kaya akan nutrisi hasil fermentasi.
- Pengusir serangga alami: bila disemprotkan, eco-enzyme bisa membantu mengurangi gangguan serangga di rumah.
- Ramah lingkungan: berbeda dengan pembersih kimia, eco-enzyme tidak meninggalkan residu berbahaya.
Kontribusi untuk Lingkungan
Sobat, dengan membiasakan diri membuat eco-enzyme, kita sebenarnya sedang berpartisipasi dalam gerakan peduli lingkungan. Mengurangi sampah organik berarti mengurangi timbunan sampah di TPA, menekan emisi gas rumah kaca, dan menjaga ekosistem tetap sehat.
Selain itu, kebiasaan ini bisa menjadi bentuk edukasi keluarga, terutama anak-anak, agar lebih peduli terhadap lingkungan sejak dini. Bayangkan jika setiap rumah di lingkungan kita rutin membuat eco-enzyme, betapa besar dampaknya bagi bumi.
Sobat, eco-enzyme bukan sekadar cairan hasil fermentasi sampah organik. Ia adalah solusi sederhana, alami, dan bermanfaat untuk mengurangi masalah sampah sekaligus mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Mulailah dari langkah kecil di rumah, gunakan sampah organik untuk membuat eco-enzyme dan rasakan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
Jadi, jangan biarkan sampah organik terbuang percuma. Mari bersama-sama menjaga bumi dengan memanfaatkan eco-enzyme sebagai solusi alami untuk mengurangi sampah organik.
Dapatkan informasi menarik lainnya terkait berita, manfaat, maupun tips menjaga kelestarian lingkungan dengan mengakses https://dlhjawabarat.id/ sebagai laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Semoga bermanfaat.