Kurikulum Merdeka: Latar Belakang, Karakteristik dan Prinsip Pembelajarannya

pendidikan di Indonesia dengan kurikulum merdeka
source: naikpangkat.com

Pendidikan di Indonesia selalu dinamis dengan pergantian kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Saat ini, kurikulum terbaru yang telah disosialisasikan oleh Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) adalah Kurikulum Merdeka.

Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Darurat. Sudah sebanyak 300 ribu sekolah di Indonesia yang mengadopsi Kurikulum Merdeka. Kemendikbudristek memproyeksikan bahwa Kurikulum Merdeka ini akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.

Artikel kali ini akan membahas secara lengkap seputar Kurikulum Merdeka, termasuk latar belakang, karakteristik dan prinsip pembelajarannya yang dilansir dari Dianisa.com. Simak sampai akhir, ya!

Definisi Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beraneka ragam supaya siswa bisa lebih optimal serta memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, dan kurikulum ini bersifat opsional. Itu artinya, sekolah bisa memilih untuk mengadopsi Kurikulum Merdeka atau tetap menggunakan Kurikulum 2013.

Latar Belakang Kurikulum Merdeka

Peluncuran Kurikulum Merdeka tepat saat momen pandemi COVID-19. Ini mengacu pada Programme for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.

Skor PISA tersebut tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam sepuluh hingga lima belas tahun terakhir. Melansir dari laman resmi Kemdikbud, studi tersebut memerlihatkan adanya kesenjangan besar antarwilayah dan antarkelompok sosial – ekonomi dalam hal kualitas belajar.

Kondisi semakin diperparah dengan adanya pandemin COVID-19. Untuk mengatasinya, Kemdikbud pun melakukan penyederhanaan kurikulum dalam kondisi khusus bernama Kurikulum Darurat.

Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus ini semakin mendorong pentingnya perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia secara lebih strategis dan komprehensif. Setelah dirumuskan, Kurikulum Merdeka akhirnya mulai disosialisasikan pada tahun 2022 lalu.

Kemendikbudristek juga mulai membuka pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka kepada setiap satuan pendidikan. Dari pendaftaran tersebut, terkumpul sebanyak 140 ribu satuan pendidikan secara sukarela mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Tahun ini, sudah ada lebih dari 300 ribu satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Karakteristik Kurikulum Merdeka

Adapun karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka yang membedakannya dengan kurikulum sebelumnya ialah sebagai berikut:

  • Lebih fokus pada materi esensial, sehingga pembelajaran lebih mendalam.
  • Lebih banyak waktu untuk pengembangan kompetensi dan karakter melalui belajar kelompok seputar konteks nyata (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
  • Capaian pembelajaran dilakukan per fase dan jam pelajaran yang fleksibel.
  • Memberikan fleksibilitas bagi tenaga pendidik dan dukungan perangkat ajar, serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan.
  • Lebih mengedepankan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.

Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka memiliki prinsip pembelajaran yang mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran, di antaranya:

  • Pembelajaran Intrakurikuler

Pembelajaran Intrakurikuler ini dilakukan secara terdiferensiasi, sehingga peserta didik mempunyai cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

  • Pembelajaran Kokurikuler

Selanjutnya, pembelajaran kokurikuler ini berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan menerapkan prinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.

  • Pembelajaran Ekstrakurikuler

Terakhir, ada pembelajaran ekstrakurikuler. Pembelajaran ekstrakurikuler merupakan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan tenaga pendidik.

Demikianlah ulasan mengenai latar belakang, karakteristik, serta prinsip pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Jika ingin mencari lebih banyak informasi menarik tentang Pendidikan di Indonesia atau lainnya, silakan langsung kunjungi di laman dianisa.com. Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *